Kesetimbangan Gaya
Kesetimbangan adalah suatu kondisi
benda dengan resultan gaya dan resultan momen gaya sama dengan nol. Ada dua
kondisi yang harus dipenuhi oleh sebuah benda untuk dapat mencapai keadaan
kesetimbangan statis. Pertama benda tersebut harus dalam kesetimbangan
translasi yang berarti bahwa vektor resultan dari semua gaya yang bekerja pada
benda harus samadengan nol. Kondisi yang lain adalah harus dalam kesetimbangan
rotasi yang berarti bahwa jumlah torka arah jarum jam sekitar sumbu putarnya
harus sama dengan jumlah torka yang berlawanan arah dengan jarum jam sekitar
sumbu putar. Torka didefenisikan sebagai efek putaran sekitar sumbu putar oleh
akibat beberapa gaya. Jarak tegak lurus dari pusat [utaran terhadap garis gaya
aksi disebut dengan lengan gaya. Torka disefenisikan sebagai:
Torka = gaya x lengan gaya
Kesetimbangan biasa terjadi pada :
- Benda
yang diam (statik), contoh : semua bangunan gedung, jembatan, pelabuhan,
dan lain-lain.
- Benda
yang bergerak lurus beraturan (dinamik), contoh : gerak meteor di ruang
hampa, gerak kereta api di luar kota, elektron mengelilingi inti atom, dan
lain-lain.
Benda tegar adalah benda yang tidak berubah
bentuknya karena pengaruh gaya dari luar. Kesetimbangan benda tegar dibedakan
menjadi dua:
- Kesetimbangan
partikel
- Kesetimbangan
benda
- Kesetimbangan
Partikel
Partikel adalah benda yang ukurannya
dapat diabaikan dan hanya mengalami gerak translasi (tidak mengalami gerak
rotasi).
Syarat kesetimbangan partikel SF = 0 à SFx = 0 (sumbu X)
SFy = 0 (sumbu Y)
- Kesetimbangan
Benda
Syarat kesetimbangan benda: SFx = 0, SFy = 0, tS = 0
Momen gaya
merupakan besaran vektor yang nilainya sama dengan hasil kali antara gaya
dengan jarak dari titik poros arah tegak lurus garis kerja gaya.
Dirumuskan: t = F . d
Putaran
momen gaya yang searah dengan putaran jarum jam disebut momen gaya positif,
sedang yang berlawanan putaran jarum jam disebut momen gaya negatif.
Momen kopel
adalah momen gaya yang diakibatkan pasangan dua gaya yang sama besarnya dan
arahnya berlawanan tetapi tidak segaris kerja.
Benda yang dikenai momen kopel akan
bergerak rotasi terus menerus.
Jika pada suatu benda bekerja hanya satu gaya, maka
benda akan dipercepatsearah dengan arah gaya yang bekerja. Jika dua buah gaya
bekerja pada sebuah bendatanpa mengalami percepatan maka dikatakan bahwa gaya
berada dalam kesetimbangan.Dua gaya yang berada dalam kesetimbangan harus
memenubi tiga persyaratan, yaitu: (1) harus mempunyai ukuran yang sama, (2)
bekerja dalam arah yang berlawanan, dan (3) garis aksi kedua gaya tersebut
harus melewati satu titik. Dua buahgaya tersebut dikatakan concurrent.Tiga buah
gaya bekerja pada benda dikatakan dalam kesetimbangan (equilibrium) jika
memenuhi sejumlah kondisi, yaitu: (1) gaya harus berada pada bidangyang sama -
coplanar, (2) garis aksi gaya melalui satu titik - concurrent, dan (3) jikaarah
gaya dinyatakan dengan arah panah dan besar gaya dinyatakan dengan
panjanggaris, maka gaya-gaya tersebut harus membentuk segitiga gaya – triangle
Benda dikatakan mencapai kesetimbangan jika benda
tersebut dalam keadaan diam/statis atau dalam keadaan bergerak
beraturan/dinamis.Ditinjau dari keadaannya, kesetimbangan terbagi dua, yaitu:
1.
|
Kesetimbangan Translasi (a = 0)
|
v = 0 (statis)
v = konstan (dinamis
|
|
Å.F = 0
å Fx = 0 ; å Fy = 0 |
|
2.
|
Kesetimbangan
Rotasi (alpha = 0)
|
w = 0 (statis)
w = konstan (dinamis)
|
|
å t
= 0 ® pilih pada suatu titik dimana gaya-gaya yang bekerja terbanyak
|
Macam Kesetimbangan Statis :
1.
|
Kesetimbangan
Stabil
|
:
|
setelah
gangguan, benda berada pada posisi semula
|
2.
|
Kesetimbangan
Labil
|
:
|
setelah
gangguan, benda tidak kembali ke posisi semula
|
3.
|
Kesetimbangan
Indiferen (netral)
|
:
|
setelah
gangguan, titik berat tetap benda tetap pada satu garis lurus seperti semula
|
Kesetimbangan
Sistem Gaya Konkuren
Jika sebuah
sistem gaya melalui satu titik berada dalarn bidang yang sama
(coplanar
concurrent force system),
maka jumlah
aljabar komponen vertikal danhorizontal gaya masing-masing harus sama dengan
nol. Ini dinyatakan denganpersamaan:Sebaliknya, jika dinyatakan
∑Fy= 0 dan ∑Fx= 0 dalam sistem gaya konkuren, makadapat
kita katakan bahwa sistem dalam kesetimbangan dan resultan gaya adalah
samadengan nol.
Contoh 1
Benda dengan
berat 100 N ditumpu oleh sebuah
tie-boom,
sebagaimana
ditunjukkanpada Gambar 1.7. Tentukan besar gaya C pada boom dan gaya T pada
kabel agardicapai kesetimbangan!PenyelesaianDiagram benda bebas pada sambungan
Q sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 1.7b.Ada dua gaya yang tidak diketahui,
yaitu C dan T yang dapat diperoleh dengan metodesegitiga gaya dan atau metode
komponen.
Metode
Segitiga Gaya
Menggunakan
hukum sinus untuk menyelesaikan gaya-gaya yang tidak diketahui:
thanks, sangat bermanfaat
ReplyDelete