Friday, November 23, 2012

mengenal bentuk, warna, dan letak organ, serta hubungannya dengan organ lain pada suatu sistem organ.


BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Berdasarkan ada tidaknya tulang belakang, kingdom animalia di bagi menjadi dua yaitu hewan vertebrata dan hewan invertebrata. Hewan vertebrata yaitu hewan yang mempunyai tulang belakang sedangkan hewan invertebata .
Hewan vertebrata yaitu hewan yang bertulang belakang atau punggung. Memiliki struktur tubuh yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan hewan Invertebrata. Hewan vertebrata memiliki tali yang merupakan susunan tempat terkumpulnya sel-sel saraf dan memiliki perpanjangan kumpulan saraf dari otak. Tali ini tidak di memiliki oleh yang tidak bertulang punggung. Dalam memenuhi kebutuhannya, hewan vertebrata telah memiliki system kerja sempurna peredaran darah berpusat organ jantung dengan pembuluh-pembuluh menjadi salurannya Hewan vetebrata di bagi menjadi beberapa kelas yaitu pisces, aves, mamamlia, reptil, dan amfibi.


Dalam praktikum ini untuk mengamati sistem organ hewan vertebrata adalah dari kelas amfibi yaitu katak. Kelas amfibi ciri-cirinya yaitu bisa hidup di air maupun di darat. Pada katak  Di antara pulmo untuk hidup di darat, kulit berlendir dan kaki berselaput untuk memfasilitasi berenang di dalam air, 2 hidung langsung berhubungan dengan cavum yang oris digunakan untuk bernapas ketika kodok dan katak di dalam air. Dalam hal anatomi katak juga berbeda dengan makhluk hidup lainnya. Misalnya jantung terdiri dari tiga ruangan yang berbeda dari buaya yang terdiri dari 4 kamar dan makhluk hidup seperti ikan air hanya teridiri dari 2 kamar.
B.  Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat mengenal bentuk, warna, dan letak organ, serta hubungannya dengan organ lain pada suatu sistem organ.
C.  Manfaat Praktikum
Manfaat praktikum ini adalah :
1.      Mahasiswa dapat menjelaskan bentuk, warna, dan letak organ hewan vertebrata
2.      Mahasiswa dapat mengetahui  hubungan organ yang satu dengan yang lainnya pada suatu sistem ogan.






BAB  II
TINJAUAN  PUSTAKA
Tubuh hewan terdiri dari berbagai organ tubuh. Organ-organ yang bekerja sama dalam melakukan fungsi yang lebih tinggi membentuk organ. Dalam praktikum ini akan dilakukan pengamatan susunan anatomi tubuh katak sawah. Anatomi katak dapat memberikan gambaran umum organ-organ utama pada hewan. (Tim pengajar, 2011)
Katak binatang bertulang belakang berkulit lembab tanpa bulu yang hidup di dua alam. Kebanyakan hewan amfibi pada waktu berupa berudu hidup di air dan bernapas dengan insang. Selanjutnya setelah dewasa hidup di darat dan bernapas dengan paru-paru dan kulit. Hewan amfibi termasuk kelompok hewan berdarah dingin, artinya hewan yang memanfaatkan suhu lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya. (Anonim, 2011)
Menurut Jasin (1992), sub philum vertebrata dibagi atas dua super klas yang semuanya terdiri dari 8 klas :
Super klas I ; Pisces
1.      Klas Agnatha (a= tidak; gnathum= rahang)
Hewan-hewan yang termasuk dalam klas ini belum mempunyai rahang, sehingga mulutnya sederhan seperti cacing.
2.    Klas Placodermata
Hewan-hewan dari klas ini mempunyai tubuh bersisik placoid. Hampir semua hewan ini merupakan  ikan juga termasuk ikan purba.
3.    Klas Chodrichtyes
Klas ini meliputi ikan-ikan yang bertulang rawan. Termasuk dalam klas ini ialah ikan hiu.
4.    Klas Osteichtyes
Klas ini meliputi ikan-ikan yang bertulang keras. Hampir semua ikan termasuk kals ini.
Super Klas II : Tetrapoda ( tetra = empat ; poda = kaki )
5.    Klas Amphibia ( amphi = dua ; bios = hidup )
Klas ini meliputi hewan-hewan yang mempunyai dua fase hidup yaitu fase hidup dalam air dan fase hidup di darat.
6.    Klas Reptilia ( Hewan Melata)
Hewan-hewan yang termask dalam klas ini adalah: kadal, ular, buaya , bunglong, cecak, penyu dan lain-lain.
7.    Klas Aves ( Hewan Unggas atau Burung)
8.    Hewan-hewan yang termsuk dalam klas ini hewan bersayap, dan berbulu dan umumnya dapat terbang di udara, misalnya : semua burung , ayam, itik dan lain-lain.
9.      Kelas Mamalia (mamae = susu; artinya Hewan menyusui)
Hewan-hewan yang termasuk dalam klas ini adalah semua hewan yang menyusui dalam jangka waktu tertentu.
Menurut Wahyuningsih (2001), vertebrata mempunyai ciri umu sebagai berikut:
1.       Mempunyai tengkorak (cranium) berupa kotak tempat otaknya (karena itu disebut juga Craniata) dan ruas-ruas tulang belakang (vertebrata untuk sumbuh penguat tubuh tempat meletakkan otot rangka.
2.       Tubuh simetri bilateral, terdiri dari kepala, leher badan dan ekor, sistem alat tubuh beruas-ruas, kulit terdiri dari lapisan epidermis dan dermis.
3.       Mempunyai rongga tubuh (coelum) yang dindingnya dilapisi selaput peritonium.
4.       Alat pencernaan memnajang di bawah/dekat tulang belakang, urat saraf di atas/ belakang saluran pencernaan.
5.       Jantung terdiri dari dua, tiga atau empat ruang.
Kelompok ampibia adalah vertebrata yang hadir pertama kali hidup di darat. Pada dasrnya memiliki pentadaktil (lima ujung jari-jari kaki), meskipun jumlah jari kakinya dapat saja berkurang. Seperti ikan dan reptil, maka amfibi adalah ektotrm perubahan suhu tubuh bergantung pada suhu lingkungan. Pada kebanyakan amphibia meninggalkan telur-telurnya dalam kolam dan di aliran-aliran  air dan tidak seekor pun dapat berjalan di tanah bagitu menetas, sedikit spesies yang hidup jauh dari air (Sukiya, 2001).
Katak hidup di air dan tempat-tempat lembab di tanah sehingga disebut dengan amfibi. Adapu hal-hal spesial yang ada pada katak yaitu tengkorak yang tipis dan pipih dengan dengan beberapa tulang, empat jari kaki depan dan tanpa sisik. Katak membutuhkan makanan berupa serangga dan cacing yang ditangakap dengan lidahnya yang bercabang dan mangsa yang ditangkap oleh lidah langsung ditelan menuju kerongkongan dan akhirnya sampai ke lambung. Dari lambung makanan diteruskan ke usus halus disinilah tempat terjadinyapenyerapan zat-zat makanan. Bentuk luar dari katak adalah kepala, badan, dan leher bersatu, ada dua pasang kaki tak ada leher dan juga ekor. Bagian luar tubuh katak ditutupi dengan kulit basah, halus dan lunak. Kepala yang mempunyai mulut yang lebar untuk mengambil makanan, dua lubang hidung yang kecil, mata yang besar sperik, dibelakangnya dua lubang pipih tertutup oleh membran tympani yang berfungsi sebagai telinga. Tipe kaki belakang mempunyai femur (paha), crus (betis), pes (telapak kakia) dan manus.(Sumarwan, 1986).


              BAB  III
                                    METODOLOGI  PRAKTIKUM
A.    Metodologi Praktikum
Hari/ tanggal          : Rabu, 16 November 2011
Waktu                    : Pukul 14:00 s.d. 16:00 WITA
Tempat                   : Laboratorium Biologi FMIPA UNM,  lantai 3 sebelah    timur
B.     Alat dan Bahan
1.      Alat                 
a.       Botol pembunuh
b.      Baki bedah
c.       Alat bedah :
1)      Gunting
2)      Pinset
3)      Jarum
4)      skapel
2.         Bahan            
a.       Katak sawah
b.      Kapas
c.       Kloroform/ eter (pembius)
C.    Prosedur Kerja
1.      Pengamatan Luar
a.       Mematikan katak
Mengambil segumpal kapas (sebesar ruas empu jari), membasahi dengan eter/kloroform, lalu memasukkan ke dalam botol pembunuh, kemudian memasukkan ke dalam botol tersebut, tutup dengan rapat. Biarkan katak sampai mati.
b.      Mengeluarkan katak yang sudah tidak bergerak dan meletakkan di atas baki bedah. Membiarkan kapas dalam botol dan tutup rapat.
c.       Mengamati bagian luar katak
1) Mata, kelopak, dan selaput tidur.
2) Lubang hidung luar
3) Tympanum (i) selaput pendengar
4) Celah mulut
5) Tungkai depan
     a) Lengan atas (Branchium)
     b) Lengan bawah (Ante branchiuma)
     c) Telapak (Manus)
     d) Jari-jari (Digiti) berapa?
6) Tungkai belakang
     a) Paha (Femur)
     b) Betis (Crus)
     c) Telapak bersatu (Pes)
     d) jari-jari berselaput renang
7) Kloaka (tentukan letaknya)
8) Raba permukaan kulit dan perhatikan warnanya
d.      Menggambar dari arah punggung dan memberi nama bagian-bagian tersebut
2.      Pembedahan
a.       Meletakkan katak pada punggungnya di atas kaki bedah. Memakukan keempat kakinya dengan jarum pada lilin, sehingga tidak mudah goyang.
b.      Dengan pinset, menjepit membujur kulit bagian perut dekat paha, menganangkat sedikit, menggunting melintang kuit di bawah pinset, sehingga terbentuk celah pada kulit perut.
c.       Melalui celah kulit itu, memasukkan ujung gunting yang tumpul dan menggunting kulit ke arah kepala sampai gunting tertumbuk. Membalik ke celah tadi, menggunting ke arah pangkal kedua paha.
d.      Menggunting kulit ke arah samping kiri dan kanan.
e.       Memperhatikan pulabagian oto perut. Tampak garis putih membujur sepanjang otot perut (disebut linea alba).
f.       Menjepkepala sampai bawah it pinset oto perut di samping linea alba, dan menggunting melintang, sehingga tedrbentuk celah. Memasukkan ujung gunting yang tumpul ke dalam celah perut dan mamulai menggunting ke arah kepala sampai bawah rahang. Melanjutkan pengguntingan sampai pangkal paha.
g.      Menyingkap jaringan otot perut ke sampaing kiri dan kana sehingga terbentuk rongga perut dan tampak jeroan.
3.      Pengamatan Sistem Pencernaan
a.       Membuka celah mulut dengan scapel dan pinset, sehingga rongga mulut terbuka, raba dengan jari gerigi pada rahang atas dan gigi vomer pada lanngit-langit.
b.      Dengan menggunakan pinset, tarik lidahnya keluar, mengamati bentuk dan perlekatannya.
c.       Melanjutkan pengamatan rongga perut yang berisijeroan, mengamati bentuk warnanya.
4.      Pengamatan Sistem Peredaran Darah
a.       Mengarah kepala dari hati, tampak jantung dalam selaput
b.      Menusuk selaput pembungkus jantung dengan jarum atau ujung scalpel sampai pecah, mengamati bentuk bagian bilik, serambi, dan pembuluh utama.
c.       Menggambar bagian jantung dan memberi nama bagian tersebut.
5.      Pengamatn Sistem Pernapasan
a.       Memperhatikan sebelah kanan hati dan sebelah kiri lambung, tersimbul bagian pau-paru.
b.      Memasukkan ujung sedotan limun dalam lubang pangkal tenggorokkan (membuka mulut), meniup pangkal perlahan, maka akan mengembang paru-paru. Mengamti bentuk warna paru-paru, pembuluh darah pada paru-paru.
c.       Melepaskan jantung dengan gunting , sehingga tampak batang tenggorok(trakea).
d.      Membuat gambar bagian seitem pernapasan katak ini.
6.      Pengamatan Sistem Ekskresi dan Reproduksi ( Urogenitilia)
a.       Melepaskan organ-organ pencernaan, mulai pada lambung sampai pada rectum, serta mesenterium (jaringan ikat) yang memegangnya.
b.      Akan tampak sepasang ginjal bulat lonjong melekat pada bagian belakang rongga perut. Selanjutnya mengamati
1.      Ginjal dan kelenjar adrenal (garis keputihan)
2.      Badan lemak (corpus adiposum) kekuningan berjumbai
3.      Saluran ginjal (ureter) dari ginjal menuju kekantong kemih
c.       Pada katak jantan, ureter ini disebut juga ductus urospermaticus. Testis terletak disebelah atas ginjal, bulat lebih kecil berhubungan dengan ginjal melalui vasa efferensia.
d.      Pada katak betina ada sepasang ovarium dibagiankiri dan  kanan angkat sedikit ovarium, akan tampak oviduct berupa saluran bekelok-kelok putih, bermuara pada kloaka sedang ujungnya berupa corong (ostium) ada di dekat jantung.
e.       Membuat gambar bagian sistem urogenitalia katak.



BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil Pengamatan
1.     

1.      Mulut
2.      Hidung
3.      Telapak bersatu
4.      Lengan bawah
5.      Paha
6.      Betis
7.      Jari-jari
8.      Lengan atas
9.      Membran tyimpanium
10.  Mata

Gambar morfologi katak

















2.      

1.      Jantung
2.      Lambung
3.      Pankreas
4.      liver
5.      Usus besar

Notes:






 









                    
 

                          







3.     

1.      Lidah
2.      Epiglatis
3.      Deres ekternal
4.      Deres internal
5.      Gigi maxila
6.      Celah kerongkongan
ura tes:

Mulut

 









             








4.

1.      Aorta
2.      Pembuluh nadi utama (arteri)
3.      Serambi (atrium)
4.      Bilik
pericardium Ma11 1 1a Notes:


Sistem sirkulasi

      
 



      











5.     

1.      Mulut
2.      Kerongkongan
3.      Hati
4.      Empedu
5.      Lambung
6.      Pankreas
7.      Usus besar
8.      Usus halus
9.      Kloaka
10.   
otes:

 Sistem Pencernaan

 












                                                                                                                     



6.      Sistem Reproduksi
Ø 

1.    Badan lemak
2.    Testis
3.      Vas deferens
4.      Ginjal
5.      Ureter
6.      Kloaka
kantung kemites:


Katak  jantan

 






Ø 

1.      Badan lemak
2.      Oviduk
3.      Ginjal
4.      Ureter
5.      Ovarium
6.      kantung kemih
kloaka otes:

Katak betina   

 
















7.     

1.      Ginjal
2.      Ureter
3.      Kloaka
4.      Kandung kemih


Sistem Ekskresi











8.     

1.    Bronkus
2.    Bronkiulus
3.      Alveolus
4.      Paru-paru
5.      Pulmo


pleura otes:

Sistem Respirasi

 















A.  Pembahasan
Dari hasil pengamatn diperoleh bahwa pada katak terdapat system organ yang bekerja di luar maupun di dalam tubuhnya, di mana pada setiap sistem organ tersebut terdapat organ-organ yang menyusunnya.
1.         Morfologi Katak
Katak merupakan amfibi yang tidak berekor. Batas antara kepala dan badan tidak jelas. Kepala berbentuk segitiga, pada bagian luar katak terdapat alat-alat sebagai berikut:
a.       Sepasang alat penglihat (mata), pelupuk mata selaput transparan yang dianggap selaput tidur yang berfungsi sebagai alat untuk menjaga dari gesekan ketika berada dalam air.
b.      Lubanag hidung besar
c.       Selaput pendengar yang berguna untk menerima gelombang suara, letaknya di belakang alat penglihat.
d.      Celah mulut
e.       Tungakai depan
1)      Lengan atas (brancium)
2)      Lengan bawah (ante brancium)
3)      Telapak (manus)
4)      Jari-jari)
f.       Tungakai belakang
1)      Paha (femur)
2)      Betis (crus)
3)      Talapak bersatu (pes)
4)   Jari-jari berselaput(renan)
5)        Kloaka
2.         Sistem pencernaan katak
                                     a.     Di dalam mulut terdapat lidah, gigi, dan kelenjar ludah
1)   Lidah katak berfungsi untuk menangkap mangsa
2)   Gigi hanya terdapat pada rahang atas (gigi geligi) dan langit-langit
3)   Kelnjar ludah menghasilkan ludah untuk membantu dalam menelan mangsa.
                                b.          Kerongkongan
Kerongkongan pada katak merupakan saluran pendek menuju lambung
                                 c.          Lambung
Di dalam lambung, makanan tersebut dicerna secara mekanik dan kimiawi. Secara mekanik dengan bantuan otot lambung dan secra kimiawi dibantu oleh enzim yang terdapat pad alambung. Makanan yang telah dilumat dialirkan menuju usu.
                                   d.      Usus
Di dalam usus, makanan yang telah dilumat deserap sari-sarinya oleh pembuluh kapiler darah untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Sedangkan sisa-sisa makanan dibuang melalui kloaka.
                                    e.      Kloaka
Kloaka merupakan pelepasan daro saluran ginjal, kalenjar kelamin dan anus. Kloaka berbedahalnya dengan anus. Kloaka juga berfungsi pada sistem reproduksi sedangkan anus hanya pada sistem pencernaan.
3.      Sistem peredaran darah
Alat-alat peredaran darah pada katak terdiri ata sjantung dan pembuluh jantung
                               a.      Jantung
Jantung kata terdiri atas tiga ruang yaitu serambi kiri, serambi kanan, dan satu bilik
                                b.     Pembuluh darah
                                 c.     Katak memliki tiga pasang aurat yaitu:
1)      Sepasang aorta yang menuju kepala
2)      Sepasang aorta memberi arteri utama yang akan bercabang-cabang lagi menuju ke saklauran tubuh
3)      Sepasang aorta menuju ke paru-paru dari kulit
Aorta berfungsi sebagai pengikat oksigen dan melepaskan karbondioksida. Sisitem peredaran darah pada katak adalah sisitem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda.
4.    Sistem pernapasan
Alat pernapasan pada katak terdiri atas paru-paru, kulit, dan lapisan rongga mulut. Katak peda embrio (berudu) bernapas dengan ingsang.
Cara pengambilan oksigen pada katak
a.       Melalui kulirtubuhnya
Kulit tubuh katak selalu dalam keadaan basah-berlendir yang bertujuan agar oksigen dari udara dapat berdifusi ke dalam pembuluh kapiler darah yang terletakj pada bagian kulit tersebur.
b.      Melalui paru-paru merupakan pengambilan oksigen yang utama. Katak mengisi rongga mulutnya dengan udara, kemudian menutup lubang hidungnya sebelah dalam. Maka masuklah udara ke dalam paru-paru, rahang bawah digerakkan naik turun yang mengakibatkan udara dari rongga mulut terdorong ke paru-paru.
5.    Alat ekskresi katak terdiri atas paru-apru, ahti, ginjal, dan kulit
                                 a.     Paru-paru
Paru-paru pada katak  sebagai lat ekskresi berdungsi untuk menegluarkan zat sisa pembakaran berupa CO2.
                                b.     Hati
Fungsi hati pada katak sama halnya funsi hati pada manusia, salah satunya adalah menetralkan racun dalam makanan.
                                 c.     Ginjal
Berfunsi dalam mengeluarka urine. Urine yang di tampung di dalam kantung kemih yang berdinding tipis dan bermuara di kloaka. Ginjal berfungsi untuk mengeluarkan kelebihan air. Bila katak di dalam darat,  air terserap oleh darah sehingga urine menjadi pekat, sedangkan pada saat berada di air kentung kemih berisi urine encer.
                              d.      Kulit.
Kulit katak memilki kelenjaryang menghsilkan lendir untuk membasahi kulitnya. Kulit yang basah tersebut berguna untuk menyesuaikan diri di darat dan berguna untuk membantu pernapasan pada katak.
6.         Sistem reproduksi
Katak bersifat ovivar dan melakukan vertilasi eksternal yaitu melakukan pembuahan di luar tubuh pada habitat air. Alat kelamin jantan terdiri dari sepasang testis. Testis menghasilakn sel-sel kelamin jantan (spermatozoa) yang dikeluarkan melalui saluran halus menuju ke ginjal dan dikeluarkan bersama urine melalui ureter. Alat kelamin betina terdiri dari sepasang ovarium yang terletak pada rongga perut. Telur ovarium masak pada lubang uterus (osteum), kemudian mengadakan pematangan di uterus yang kemudian dikeluarkan melalui loaka saat kopulasi 




BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari hasil pecobaan yang dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa bentuk, warna serta letak sistem organ pada hewan vertebrata berbeda-beda, tetapi antara satu sistem dengan sistem yang lainnya saling berhubungkan dalam menjalankan tugasnya dalam suatu organisme.
B.     Saran
a.       Praktikan
Sekiranya praktikan bisa tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah disepakati bersama, dan mempersiapkan diri dengan baik, khususnya alat tilis menulis untuk menggambar atau menulis hasil pengamatan serta melakukan percobaan dengan hati-hati.
b.      Laboran
Diharapkan kepada pihak laboran untuk bisa menyiapkan alat-alat yang dipakai dalam praktikum yang masil layak pakai..
c.        Asisten
Sekiranya asisiten lebih memberikan pengarahan saat melakukan praktikum agar tidak terjadi kesalahan dalam praktikum.



No comments:

Post a Comment