Thursday, May 23, 2013

prinsip kerja refrigator


Prinsip kerja mesin pendingin
Pada dasarnya tiap-tiap mesin pendingin terdiri atas
• Motor pengerak
• Kompresor
• Kondensor
• Saringan
• Pipa kapiler/katup ekspansi
• Pipa penguapan (evaporator)
• Refrigerant

A. KOMPRESOR UNIT
Kompresor unit terdiri dari motor penggerak dan kompresor.kompresor bertugas untuk menghisap dan menekan refrigerant beredar dsalam unit mesin pendingin,sedangkan motor penggerak bertugas memutar kompresor.
Ditinjau dari cara penggerakanya kompresor unit dibagi atas.
1. Jenis unit terbuka.
Disini kompresor dan jenis penggerak masing-masing berdiri sendiri untuk memutarkan kompresor dipergunakan ban (belt).


2. Semi hermetic unit
Kompresor dan motor listrik juga berdiri sendiri-sendir, tetapi dihubungkan sheingga seolah-olah menjadi satu buah. Untuk memutar kompresor, poros motor listrik dihubungkan dengan poros kompresornya langsung.


3. Hermetic unit
Kompresor dan motor listrik benar-benar menjadi satu unit yang tertutup rapat. Kelemahannya jika terjadi keruskan pada kompresor atau motor listrik sulit untuk diperbaiki. Keuntungannya bahwa bentuknya dapat menjadi lebih kecil, tidak memakan tempat, harganya relative murah.

B. SARINGAN
Saringan terdiri atas silica gel & screen. Silica gel berfungsi menyerap kotoran, air, sedangkan screen yang terdiri dari kawat kasa halus gunanya untuk menyaring kotoran dalam sistem umpamanya potongan timah, karat dan lain-lain. Apabila motornya terbakar, saringan harus diganti yang baru. Apabila kotoran-kotoran tersebut melewati pipa kapiler akan menyebabkan saluran buntu. Apabila pipa kapiler buntu maka tidak akan terjadi proses pendinginan.

C.PENGONTROL CAIRAN REFRIGERAN PIPA KAPILER
Pipa kapiler gunanya untuk menurunkan tekanan dan mengatur jumlah cairan refrigerant yang mengalir. Penggunaan pipa kapiler pada mesin pendingin akan mempermudah pada waktu start karena dengan mempergunakan pipa kapiler pada saat sistem tidak bekerja tekanan pada kondensor dan evaporator cenderung sama. Selain pipa kapiler, banyak pula dijumpai mesin pendingin yang mempergunakan ekspansi.
Ada tiga macam katup ekspansi:
1. Katup ekspansi otomatis
2. Katup ekspansi thermo elektris
3. Katup ekspansi thermo statis

KATUP EKSPANSI OTOMATIS

Tekanan yang tetap (seimbang) pada bellows / diafragma didapat dari dua tekanan yang berlawanan.
1. P1 tekanan dari pegas yang dapat diatur
2. P2 tekanan dari evaporator
Jarum membuka jika tekanan P2 lebih kecil dari P1 , sebaliknya jika P2 lebih besar dari P1 jarum bergerak keatas memperkecil lubang. Jika tekanan dari evaporator naik sampai lebih 10 psi maka bellows akan mendapat tekanan ke atas, sehingga jarum bergerak menutup dan menghentikan cairan yang mengalir ke evaporator, sehingga tekanan pada evaporator turun dan terjadi keseimbangan lagi. Pada waktu kompresor berhenti, tidak ada gas dari evaporator yang dihisap sehingga tekanan pada evaporator naik dan jarum menutu terus sampai komoresor start kembali baru tekanan pada evaporator turun dan jarum membuka dan mengalirkan cairan refigeran ke evaporator untuk membuat tekanan pada evaporator seimbang dengan tekanan pegas.

KATUP EKSPANSI THERMO LISTRIK
Katup ekspansi yang dikontrol dengan “thermal electric” menggunakan thermistor, untuk mengontrol membukanya jarum jarum pada katup ekspansi.sistem ini tidak menggunakan elemen tekanan seperti pada katup ekspansi “thermostatic”. Tahanan listrik pada thermistor berubah dengan perubahan suhunya. Kenaikan suhu mengurangi tahanan thermistor. Oleh karena itu, pada tegangan yang diberikan kenaikan suhu tersebut menambah bersarnya arus listrik.

KATUP EKSPANSI THERMOSTATIS
Katup ekpansi thermoststis digunakan pada system pendinginan majemuk. Dengan menggunakan system ini memungkinkan system majemuk untuk dapat memberikan suhu yang berbeda-beda pada beberapa cabinet. Katup system ini juga biasa digunakan pada penyegaran udara.

Prinsip kerja room air conditioner
Prinsip kerja RAC dapat dibagi dalam 3 bagian
I. Kerja bahan pendingin
II. Kerja aliran udara
III. Kerja alat-alat listrik




I.KERJA BAHAN PENDINGIN
RAC terdiri dari beberapa bagian-bagian (component) yang masing-masing dihubungkan dengan pipa tembaga, sehingga merupakan suatu sistim. Bagian-bagian tersebut dihubungkan seri dari kompresor ke kondensor, saringan ,pipa kapiler, evaporator, accumulator dan kembali ke kompresor. Bahan pendingin yang dipakai pada umumnya R-22. Jika kompresor jalan, maka R-22 akan mengalir kesemua bagian dari sistim tersebut sambil berubah-ubah bentuknya dari gas menjadi cair dan demikianpun suhu dan tekanannya ikut berubah-ubah.
Gb. Aliran bahan pendingin dari RAC
Gas R-22 dengan suhu rendah dan tekanan rendah dari evaporator, masuk ke kompresor dan oleh kompresor gas tersebut dipadatkan hingga menjadi gas dengan suhu tinggi dan tekanan tinggi lalu mengalir ke kondensor. Kondensor mendapat pendinginan udara dari luar yang lebih rendah suhunya,maka gas dengan suhu tinggi dan tekanan tinggi akan membuang panasnya ke luar sambil mengembun dan bentuknya berubah menjadi cair pada suhu pengembunan (kondensasi), tetapi tekanannya masih tetap tinggi. Cairan tersebut lalu masuk ke saringan dan di sini kotoran-kotoran di saring sebelum masuk ke pipa kapiler. Dalam pipa kapiler cairan mendapat hambatan dan gesekan yang besar sehingga tekananya turun dan suhunya juga turun karena mendapat pendinginan dari heat-exchanger (yaitu pipa kapiler dan saluran hisap yang dilekatkan dan disolder). Selanjutnya cairan denghan suhu dan tekanan rendah masuk ke evaporator dalam suatu ruangan yang besar dengan tekanan rendah, maka cairan tersebut segera menguap sambil mengambil panas dari udara yang mengalir melalui rusuk-rusuk evaporator, lalu bentuknya berubah menjadi gas dengan suhu dan tekanan rendah, kembali masuk ke kompresor. Kerja tersebut terus terjadi berulang-ulang selama kompresor berjalan.
Kerja masing-masing bagian dari RAC yang dialiri bahan pendingin adalah sebagai berikut:
1. Kompresor
Gunanya untuk menaikkan tekanan dari bahan pendingin gas.
2. Kondensor
Gunanya untuk menurunkan suhu bahan pendingin dan merubah bentuknya dari gas menjadi cair.

3. Saringan (strainer)
Gunanya untuk menyaring kotoran-kotoran dari kondensor agar tidak membuat buntu pipa kapiler atau keran ekspansi (expansion valve)


4. Pipa kapiler
Gunanya untuk menurunkan tekanan dan mengatur jumlah bahan pendingin cair yang mengalir melaluinya.


5. Heat exchanger (penukar panas)
Tidak semua RAC dapat memakai penukar panas karena tidak mungkin dibuat, sebab pipa kapiler atau saluran hisap terlalu pendek. Penukar panas adalah sebagian pipa kapiler dan sebagian saluran hisap yang dilekatkan (didempetkan) dan disolder.
Gunanya untuk menurunkan suhu bahan pendingin cair yang mengalir didalam pipa kapiler dari penukar panas oleh bahan pendingin gas dengan suhu rendah dari evaporator yang mengalir didalam saluran hisap dari penukar panas. Jadi cairan suhunya diturunkan dan gas suhunya dinaikkan. Dapat dinaikkan kapasitas dari RAC dan menguapkan cairan bahan pendingin yang akan masuk kedalam kompresor.

6. Evaporator
Gunanya adalah untuk menguapkan bahan pendingin cair denga suhu dan tekanan rendah, sambil mengambil panas dari udara yang mengalir melalui rusuk-rusuknya.
7. Accumulator atau header
Gunanya untuk mengumpulkan bahan pendingin cair, agar tidak mengalir masuk ke kompresor.
Tidak semua RAC memakai accumulator yang khusus, biasnya fungsi accumulator disatukan dengan konstruksi dari evaporator, yaitu dari pipa evaporator yang terkhir atau sebagian dari saluran hisap yang ditempatkan pada bagian teratas dari evaporator, sehingga cairan selalu berada pada bagian bawah dari evaporator dan hanya gas yang dapat mengalir masuk ke kompresor.

8. Saluran hisap (suction line)
Menhubungkan evaporator dengan kompresor. Gunanya adalah untuk mengalirkan bahan pendingin gas dengan suhu dan tekanan rendah dari evaporator ke kompresor.
9. Bahan pendingin (refrigerant)
Bahan pendingin pada umumnya R-22 dan sebagian kecil masih ada yang memakai R-12. Bahan pendingin mengair kesemua bagian dari system sambil berubah-ubah bentuknya. Di evaporator menguap dari cair menjadi gas sambil mengambil panas dan kondensor mengembun dari gas menjadi cair sambil membuang panas. Pada manusia bahan pendingin dapat diumpamakan sebagi darah yang mengalir keseluruh tubuh kita.


II.KERJA ALIRAN UDARA
Pada RAC dapat dibagi dalam 2 bagian yang terpisah :
1. Bagian muka atau bagian yang dingin
2. Bagianbelakang atau bagian yang panas
Pada bagian muka terdapat evaporator dan blower yang diputar oleh fan motor. Udara dari kamar dihisap oleh blower melalui saringan udara (air filter) yang menyaring debu dan lain-lain kotoran dari dalam kamar. Udara waktu melalaui evaporator suhunya didinginkan sehingga uap air yang ada dalam udara mengembun pada rusuk-rusuk dan pipa-pipa evaporator. Jadi udara yang keluar dari evaporator adalah udara yang dingin, bersih dan kering serta mempunyai kecepatan yang cukup tinggi, hingga dapat dibagi merata ke semua bagian dari ruangan. Air pengembunan (kondensasi) dari uadra ditampung pada bagian bawah evaporator dan dialirkan ke bagian belakang pada bagian bawah kondensor. Air ini masih berguna untuk mendinginkan kondensor dan sisanya baru dialirkan ke luar dari bagian bawah.pada bagian belakang terdapat kompresor, kondensor, fan motor dan daun kipas (fan blade). Pada umumnya RAC hanya mempunyai sebuah fan motor dengan poros yang pnjang pada kedua sisinya, satu dari poros dipakai untuk menggerakan blower, pada bagian muka, dan ujung poros yang lain dipakai untuk menggerakan daun kipas pada bagian belakang. Udara luar dihisap oleh daun kipas kedalam RAC dari kedua sisi ruangan bagian belakang sambil mendinginkankompresor, lalau oleh daun kipas didorong ke luar melalui kondensor. Udara waktu melalui kondensor mendinginkan bahan pendingin yang mengalir di dalam pipa-pipa kondensor sampai mengembun, dan mengambil panas dari bahan pendingin sehingga suhu udara yang ke luar dari kondensor menjadi panas.
Pada dinding pemisah antara bagian muka dn bagian belakang terdapat damper yang dapat diatur untuk mengalirkan udara luar masuk ke dalam kamar. Uadara luar mengalir melalui sisi kompresor, lubang damper, dan bercampur dengan udara dari kamar lalu bersama-sama didorong melalui evaporator dan masukke dalam kamar. Udara luar ini adalah untuk manmbah udara segar (fresh air) dan menambah zat asam (oxygen) di dalam kamar. Damper inipun dapat diatur untuk membuang udara dari dalam kamar keluar (exhaust) udara dari kamar yang dihisap oleh blower tidak semuanya didorong ke evaporator, tetapi sebagian didorong melalui damper kebagian belakang dan bersama-sama dengan udara luar melalui kondensor sebagai udara panas ke luar. Mengeluarkan udara dari dalam kamar ini perlu untuk membuang asap, sisa pernapasan kita (carbon dioxide) dan bau tidak sedap dari dalam kamar. Menambah udara luar (fresh air) dan membuang udara dari kamar (exhaust) tidak dapat dilakukan bersama, pada satu saat, juga tidak boleh terus menerus atau terlaulu sering dilakukan, karena dapat mengurangi suhu dingin di dalam kamar. Damper itupun dapat diatur dalam kedudukan menutup, sehingga tidak ada penambahan atau pengeluaran udara dari kamar.
Pada RAC fan motor umumnya mempunyai dua kecepatan : HI FAN dan LO FAN. Pada HI atau HIGH FAN, fan motor kecepatannya tinggi sehingga udara yang mengalir pada evaporator dan kondensor juga kencang, maka volume per menit (CFM) dan kecepatan per menit (FPM) dari udara juga besar, teteapi suaranya jadi keras. Pada LO FAN atau LOW FAN, fan motor jalannya lambat, maka volume dan kecepatan udara berkurang, suara dari fan motor dari udara juga berkurang. LO FAN biasanya digunakan pada malam hari, dimana kita memerlukan Susana yang tenag, misalnya pada kamar tidur.
Pada LO FAN karena aliran udara lambat, maka kemungkina uap air dan udara mengembun pada evaporator menjadi besar, sehingga jumlah air pengembunan bertambah banyak.
Kerja masing-masing bagian RAC yang mempengaruhi aliran udara adalah sebagai berikut :
1. Fan motor
Sebagai tenaga penggerak pada blower dan daun kipas (fan blade) untuk mengalirkan udara di luar dan di dalam kamar. Biasanya ditempatkan pada bagian belakang RAC mempunyai poros yang panjang pada kedua sisinya, satu sisi untuk menggerakan daun kipas pada kondensor dan sisi poros yang lain untuk menggerakan blower pada evaporator. Fan motor ada yang hanya mempunyai satu macam blower pada evaporator. Fan motor ada hanya mempunyai satu macam kecepatan, 2 macam kecepatan HIGH dan LOW dan juga yang mempunyai 3 macam kecepatan HIGH, MEDIUM dan LOW.

2. Roda blower (Blower wheel, centrifugal type)
Ditempatkan pada bagain muka dari RAC dan digerakkan oleh poros dari fan motor. Roda blower ini mempunyai rumah yang menyerupai rumah siput. Jadi poros pada blower tidak berada ditenga-tengah rumahnya, tetapi ada bagian yang sempit dan ada bagian yang lebar.
Udara dihisap dari bagian tengah roda blower dan dari bagian yang sempit didorong ke bagian yang lebar dengan kecepatan yang tinggi ke luar. Jadi bekerjanya mirip dengan kompresor centrifugal begitu juga sifatnya: volumenya kecil tetapi kecepatannya tinggi.

3. Daun kipas (Fan blade, propeller type)
Ditempatkan pada bagian belakang dari RAC, juga digerakkan oleh poros fan motor. Daun kipas ini juga mempunyai rumah yang menutup permukaan bagain dalam dari kondensor dan ditengahnya berlubang, dimana daun kipas berputar. Udar mengalir dari bagian belakang melalui daun kipas dan di dorong ke luar malalui kondensor. Ada juga yang arah alirannya berlawanan, yaitu dari luar dihisap oleh daun kipas malalui kondensor dan oleh daun kipas ditarik ke belakang lalu dikelurkan kembali dari sebelah kondensor.

4. Damper
Ditempatkan pada dinding pemisah antara bagian muka dan bagian belakang RAC. Dapat menutup lubang sehingga tidak ada hubungan antara bagian muka dan belakang, dapat dibuka untuk mengalirkan udara kamar ke luar dan juga dapat dibuka untuk mengalirkan udara luar ke dalam kamar.

5. Decorative front grill
Sebagai penutup bagian muka dari RAC untuk memberi bentuk dan keindahan, juga dapat mengarahkan aliran udara ke kiri , ke kanan, ke atas atau ke bawah menurut kehendak kita. Saringan udara ditempatkan pada decorative front grill tersebut.

6. Saringan udara ( Air filter)
Untuk membersihkan udara, dapat menyaring debu, kotoran-kotoran dari udara di dalam kamar, bahkan ada yang dapat membunuh kuman-kuman.
Beberapa hari sekali, tergantung dari kedaan, setelah saringn menjadi kotor, harus dibersihkan debunya dan dicuci dengan air. Saringan yang kotor tidak dapat membersihkan udara lagi dan dapat menghambat aliran udara.

1.      BAGIAN-BAGIAN PENTING MESIN PENDINGIN
a.       KOMPRESOR
Kompresor memompa bahan pendingin ke seluruh sistem. Gunanya adalah untuk menghisap gas tekanan rendah dan suhu terendah dari evaporator dan kemudian menekan/ memampatkan gas tersebut, sehingga menjadi gas dengan tekanan dan suhu tinggi, lalu dialirkan ke kondensor. Jadi kerja kompresor adalah untuk
1)             Menurunkan tekanan di evaporator, sehingga bahan pendingin cair di evaporator dapat menguap pada suhu yang lebih rendah dan menyerap lebih banyak panas dari sekitarnya.
2)             Menghisap gas bahan pendingin dari evaporator, lalu menaikkan tekanan dan suhu gas bahan pendingin tersebut, dan mengalirkannya ke kondensor sehingga gas tersebut dapat mengembun dan memberikan panasnya pada medium yang mendinginkan kondensor.
Ada tiga macam kompresor yang banyak dipakai pada mesin-mesin pendingin yaitu :
1.      Kompresor Torak, kompresinya dikerjakan oleh torak.
2.      Kompresor Rotasi, kompresinya dikerjakan oleh blade atau vane dan roller
3.      Kompresor Centrifugal, kompresor centrifugal tidak mempunyai alat-alat tersebut, kompresi timbul akibat gaya centrifugal yang terjadi karena gas diputar oleh putaran yang tinggi kecepatannya dan impeller.
Ketiga macam kompresor mempunyai keunggulan masing-masing. Pemakaiannya ditentukan oleh besarnya kapasitas, penggunaannya, instalasinya dan jenis bahan pendingin yang dipakai.
b.      KONDENSOR
Kondensor adalah suatu alat untuk merubah bahan pendingin dari bentuk gas menjadi cair. Bahan pendingin dari kompresor dengan suhu dan tekanan tinggi, panasnya keluar melalui permukaan rusuk-rusuk kondensor ke udara. Sebagai akibat dari kehilangan panas, bahan pendingin gas mula-mula didinginkan menjadi gas jenuh, kemudian mengembun berubah menjadi cair.
c.       EVAPORATOR
Evaporator adalah suatu alat dimana bahan pendingin menguap dari cair menjadi gas. Melalui perpindahan panas dari dinding – dindingnya, mengambil panas dari ruangan di sekitarnya ke dalam sistem, panas tersebut lalu di bawa ke kompresor dan dikeluarkan lagi oleh kondensor.
d.      SARINGAN
Saringan untuk AC dibuat dari pipa tembaga berguna untuk menyaring kotoran-kotoran di dalam sistem, seperti : potongan timah, lumpur, karat, dan kotoran lainnya agar tidak masuk ke dalam pipa kapiler atau keran ekspansi. Saringan harus menyaring semua kotoran di dalam sistem, tetapi tidak boleh menyebabkan penurunan tekanan atau membuat sistem menjadi buntu.

e.       PIPA KAPILER
Pipa kapiler gunanya adalah untuk :
1)      Menurunkan tekanan bahan pendingin cair yang mengalir di dalam pipa tersebut.
2)      Mengontrol atau mengatur jumlah bahan pendingin cair yang mengalir dari sisi tekanan tinggi ke sisi tekanan rendah.
f.       KERAN EKSPANSI
Keran ekspansi ada 2 macam
1)        Automatic Expasion Valve
2)        Thermostatic Expansion Valve
Thermostatic Exspansion Valve lebih baik dan lebih banyak dipakai, tetapi pada AC hanya dipakai automatic expansion valve, maka disini kita hanya akan membicarakan automatic expansion valve saja. Gunanya untuk menurunkan cairan dan tekanan tekanan evaporator dalam batas-batas yang telah di tentukan dengan mengalirkan cairan bahan pendingin dalam jumlah yang tertentu ke dalam evaporator.

Cara Kerja Mesin Pendingin dan AC

Kulkas atau mesin pendingin adalah suatu rangkaian pesawat yang mampu bekerja
untuk menghasilkan temperature dingin atau suhu dingin.
AC singkatan dari Air Conditioner. Fungsi AC sebagai penyejuk atau pendingin suhu udara dalam ruangan.
Proses kerja AC adalah penguapan. Untuk mendapatkan penguapan diperlukan gas
(udara) yang mencapai temperature tertentu (panas). Setelah udara tersebut panas diubah agar kehilangan panas,
 sehingga terjadi penguapan. Disaat adanya penguapan, maka timbullah suhu  didalam temperatur rendah (dingin).
Pada mesin pendingin ada zat cair yang diuapkan sebagai bahan pendingin.
Zat cair yang diuapkan tersebut dinamakan zat pendingin, istilah teknisnya
refrigerant (bahan pendingin). Refrigerant diproses melalui penekanan-penekanan suhu,
dipanaskan mencapai temperature tertentu
dan kemudian diuapkan dan kemudian menjadi dingin.
Pada umunya zat bahan pendingin ini disebut gas Freon. Freon adalah nama perusahaan
yang memproduksi gas pendingin, dan umumnya orang menggunakan produk ini
sehingga untuk memudahkan diistilahkan gas Freon.
Gas Freon sendiri tidak berbahaya karena tidak bisa meledak walaupun mendapatkan
tekanan tinggi dan pemanasan yang cukup.
Tidak pula beracun, meskipun refrigerant bocor sehingga tidak membahayakan.
Mesin pendingin akan bekerja dengan baik jika memiliki bagian-bagian yang diantaranya :
1.Kompresor (pompa hisap-tekan)
2.Kondensor (pipa pengembun)
3.Evaporator (pipa-pipa penguap)
4.Pipa penghisap
Kompresor adalah suatu alat didalam mesin pendingin yang cara kerjanya
dinamis atau bergerak. Cara kerjanya yaitu menghisap sekaligus memompa udara
sehingga terjadilah sirkulasi (perputaran) udara yang mengalir dari pipa-pipa mesin pendingin.
Kondensor adalah suatu jaringan pipa yang berfungsi sebagai pengembun.
Udara yang dipompakan dari kompresor aka mengalami penekanan sehingga mengalir ke
pipa kondensor. Udara yang berada dalam pipa kondensor akan mengalami pengembunan dan menjadi zat cair akan mengalir menuju pipa evaporator.
Pipa Evaporator yaitu jaringan pipa yang berfungsi sebagai penguapan. Zat cair
yang berasal dari pipa kondensor masuk ke evaporator lalu berubah wujud menjadi
gas dingin karena mengalami penguapan. Selanjutnya udara tersebut mampu menyerap kondisi panas
yang ada dalam ruangan mesin pendingin. Selanjutnya gas yang ada dalam evaporator akan mengalir menuju kompresor karena terkena tenaga hisapan.
 Demikianlah terus menerus sirkulasi udara dan perubahannya dalam rangkaian mesin pendingin.
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi35aua9_YyzW3GdgnBpjqW8434t6v7o6oNhRTS9n2S9f6-WWrgry9Gno1S2gHsoyqgNsxPlQpbOy8WIphyphenhyphenHfhyphenhyphenvaENZ2spg0el1v54agnmUQmHtm1GEOhu5WNp_yadE2UT11hjmcH19So/s320/Cara+Kerja+Mesin+Pendingin+dan+AC.bmp

Cara Kerja Mesin Pendingin

sekawan servisOn 0 komentar
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEGU2m3b7vQgdjfagGIkhDD4JnM7i1UkT7meNA_uUiqSbYDSJa4r4BKQPe8ri2efXvu9EGC86j8Ve80HD7aMIU_MifqSDDZwLGh35VTcocfjo7bVl7Bw9f28s0uXNUI6mVbvklWfPKKtM/s1600/Refrigeration.jpg

Pada dasarnya sistem yang digunakan pada AC Ruang, Kulkas, Freezer dan alat pendingin lainya adalah sama, hanya bentuk dan ukurannya yang berbeda disesuaikan dengan kebutuhannya. Pada dasarnya pendinginan yang terjadi pada mesin pendingin adalah hasil dari refrigrasi atau proses perputaran refrigran, tentu saja refrigran tidak akan berputar sendiri oleh karena itu dalam sistem pendingin ada beberapa komponen untuk mengalirkan refrigran yaitu:
1. Kompresor
kompresor berfungsi untuk memompa refrigran sehingga refrigran dapat berputar dalam sistem pendingin, kompresor bisa juga disebut jantung dari mesin pendingin.
2. Kondensor
kondensor berfungsi untuk membuang panas yang dihisap oleh refrigran dari ruangan yang akan didinginkan, kondensor terletak setelah kompresor jadi refrigran yang ditekan oleh kompresor akan masuk ke kondensor.
3. Filter
filter berfungsi untuk menyarin refrigran agar dalam keadaan bersih saat melewati expansi, filter hanya sebagai tambahan sehingga boleh ada atau boleh tidak, letak filer terdapat setelah kondensor.
4. Expansi
expansi berfungsi untuk menurunkan tekanan refrigran, expansi terletak setelah filter.
5. Evaporator
evaporator berfungsi untuk menghisap panas yang ada diruangan yang akan didinginkan, evaporator terletak setelah expansi.
6. Akumulator
akumulator berfungsi sebagai penyaringan gas dari cairan, sehingga refrigran yang masuk ke dalam kompresor dalam keadaan gas (kompresor dirancang untuk memompa gas bukan cairan), akumulator hanya sebagai tambahan boleh ada atau boleh tidak, akumulator terletak setelah evaporator dan sebelum kompresor.
Itulah sedikit dari pengertian dan fungsi komponen mesin pendingin.

Fungsi Pipa Pada Kompresor

Fungsi Pipa Pada Kompresor
Keterangan Gambar:
  • Kompresor merupakan alat yang berfungsi untuk memompa gas refrigran dari pipa hisap menuju pipa tekan.
  • Pipa Tekan merupakan pipa penghubung antara kompresor dengan kondensor, pipa tekan bersuhu tinggi sehingga dibiarkan terbuka agar panas berpindah ke udara.
  • Pipa Hisap merupakan pipa penghubung antara evaporator dengan kompresor, pipa hisap bersuhu rendah sehingga diberi isolator agar suhu rendah dapat sampai pada kompresor dan membantu pendinginan kompresor.
  • Dop merupakan bagian dari kompresor yang berfungsi untuk mengisi refrigran, refrigran yang dimasukkan melalui dop ini harus berupa gas karena terletak pada tekanan rendah sama seperti pipa hisap.
Kompresor ini biasanya terdapat pada mesin pendingin seperti Kulkas, Freezer, Showcase, dll.
CARA KERJA MESIN PENDINGIN

Mesin pendingin adalah seperangkat alat yang terdiri dari beberapa bagian utama yaitu: kompresor, kondensor, orifice tube, evaporator, katup ekspansi, dan evaporator dengan penjelasan sebagai berikut :
a.         Kompresor
Kompresor adalah power unit dari sistem sebuah AC. Ketika AC dijalankan, kompresor mengubah fluida kerja/refrigent berupa gas dari yang bertekanan rendah menjadi gas yang bertekanan tinggi. Gas bertekanan tinggi kemudian diteruskan menuju kondensor.
b.         Kondensor
Kondensor adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah/mendinginkan gas yang bertekanan tinggi berubah menjadi cairan yang bertekanan tinggi. Cairan lalu dialirkan ke orifice tube.
c.       Orifice Tube 
di mana cairan bertekanan tinggi diturunkan tekanan dan suhunya menjadi cairan dingin bertekanan rendah. Dalam beberapa sistem, selain memasang sebuah orifice tube, dipasang juga katup ekspansi.
d.      Katup ekspansi
Katup ekspansi, merupakan komponen terpenting dari sistem. Ini dirancang untuk mengontrol aliran cairan pendingin melalui katup orifice yang merubah wujud cairan menjadi uap ketika zat pendingin meninggalkan katup pemuaian dan memasuki evaporator/pendingin
e.       Evaporator/pendingin :
refrigent menyerap panas dalam ruangan melalui kumparan pendingin dan kipas evaporator meniupkan udara dingin ke dalam ruangan. Refrigent dalam evaporator mulai berubah kembali menjadi uap bertekanan rendah, tapi masih mengandung sedikit cairan. Campuran refrigent kemudian masuk ke akumulator / pengering. Ini juga dapat berlaku seperti mulut/orifice kedua bagi cairan yang berubah menjadi uap bertekanan rendah yang murni, sebelum melalui kompresor untuk memperoleh tekanan dan beredar dalam sistem lagi. Biasanya, evaporator dipasangi silikon yang berfungsi untuk menyerap kelembapan dari refrigent.
Ø  Prinsip kerja mesin pendingin


Sistem kerja AC
Kompresor yang ada pada sistem pendingin dipergunakan sebagai alat untuk memampatkan fluida kerja (refrigent), jadi refrigent yang masuk ke dalam kompresor dialirkan ke condenser yang kemudian dimampatkan di kondenser.
Di bagian kondenser ini refrigent yang dimampatkan akan berubah fase dari refrigent fase uap menjadi refrigent fase cair, maka refrigent mengeluarkan kalor yaitu kalor penguapan yang terkandung di dalam refrigent. Adapun besarnya kalor yang dilepaskan oleh kondenser adalah jumlahan dari energi kompresor yang diperlukan dan energi kalor yang diambil evaparator dari substansi yang akan didinginkan.
Pada kondensor tekanan refrigent yang berada dalam pipa-pipa kondenser relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan refrigent yang berada pada pipi-pipa evaporator.
Setelah refrigent lewat kondenser dan melepaskan kalor penguapan dari fase uap ke fase cair maka refrigent dilewatkan melalui katup ekspansi, pada katup ekspansi ini refrigent tekanannya diturunkan sehingga refrigent berubah kondisi dari fase cair ke fase uap yang kemudian dialirkan ke evaporator, di dalam evaporator ini refrigent akan berubah keadaannya dari fase cair ke fase uap, perubahan fase ini disebabkan karena tekanan refrigent dibuat sedemikian
rupa sehingga refrigent setelah melewati katup ekspansi dan melalui evaporator tekanannya menjadi sangat turun.
Hal ini secara praktis dapat dilakukan dengan jalan diameter pipa yang ada dievaporator relatif lebih besar jika dibandingkan dengan diameter pipa yang ada pada kondenser.
Dengan adanya perubahan kondisi refrigent dari fase cair ke fase uap maka untuk merubahnya dari fase cair ke refrigent fase uap maka proses ini membutuhkan energi yaitu energi penguapan, dalam hal ini energi yang dipergunakan adalah energi yang berada di dalam substansi yang akan didinginkan.
Dengan diambilnya energi yang diambil dalam substansi yang akan didinginkan maka enthalpi  substansi yang akan didinginkan akan menjadi turun, dengan turunnya enthalpi maka temperatur dari substansi yang akan didinginkan akan menjadi turun. Proses ini akan berubah terus-menerus sampai terjadi pendinginan yang sesuai dengan keinginan.

No comments:

Post a Comment